Rencana Mempertemukan Para Presiden dan Wakil Presiden Dinilai Positif, Demi Kepentingan Bangsa

“Banyak lagi peristiwa-peristiwa politik yang belakangan terjadi yang sewaktu-waktu dapat memberi ancaman bagi kita, baik di sektor ekonomi, energi maupun Pertahanan-keamanan. Semua ini harus diantisipasi secara cepat,” jelasnya.
Dijelaskan Solissa, rekonsiliasi antar tokoh bangsa nanti tidak serta merta mereduksi peran oposisi (PDIP) dalam mengontrol jalannya pemerintahan. Buat Solissa, perlu adanya oposisi agar roda pemerintahan berjalan efektif dan tertanggung jawab.
“Menurut saya, upaya menyatukan tokoh-tokoh penting ini tak lantas mereduksi peran oposisi di pemerintahan. Fungsi chek and balance penting agar konsolidasi pemerintahan juga berjalan efektif dan tertanggungjawab,” jelasnya.
“Masa depan demokrasi kita akan baik-baik saja kalau para pemangku kepentingan di negeri ini bisa meletakkan kepentingan rakyat di atas kepentingan politik pribadi maupun partainya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet.red) memiliki wacana untuk menggelar rekonsiliasi nasional. Rencana itu, tengah dibicarakan bersama politikus Maruarar Sirait.