
Dalam hal hilirisasi bahan tambang, penulis meyakini, dalam pemikiran dan rencana Prabowo sudah ada segudang agenda untuk itu.
Sebagaimana sering kita dengar diungkapkan darinya, bahwa, kekayaan alam bocor di bawa oleh asing. Itu artinya, hilirisasi merupakan program, dalam upaya menahan kekayaan alam lari ke luar negeri, menjadi sebuah keharusan mendesak.
Menciptakan kemandirian dan kedaulatan industri yang diyakini telah ada dalam benak Prabowo. Tidak lain, sebagai upaya meletakkan dasar-dasar Indonesia Maju lanjutan.
Keberlanjutan yang menjadi icon perjuangan Prabowo dalam kontestasi tahun 2024 yang akan datang, sudah jelas, tegas tanpa keraguan sedikitpun. Ini perlu kita dukung bersama.
Dasar pemikiran kelanjutan program, adalah sebuah tesis baru yang seharusnya menjadi dasar setiap pergantian kepemimpinan nasional.
Sebab selama ini bangsa Indonesia selalu terjebak, dalam lingkaran jebakan betmen. Karena tergiring opini, bahwa rezim yang berkuasa sebelumnya tidak benar, sehingga harus dilakukan tumpas kelor sampai pada program yang baik untuk rakyat pun mesti dihabisi.
Kondisi transisi kepemimpinan demikian telah menempatkan negara ini, beberapa kali kembali pada titik nadir dalam praktek berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian keberlanjutan yang dimaksud Prabowo tidak lain adalah di satu sisi, bagaimana melanjutkan program yang telah berjalan dan bagus, dan di sisi lain melakukan peningkatan kualitas program yang belum berjalan dengan baik.
Ada hal yang menggelitik yang penulis ketahui dari pernyataan Prabowo tentang program hilirisasi yang dia maksud, melalui fakta yang ada, bahwa Indonesia mampu menjual motor atau kendaraan roda 2 sebanyak 10 juta per tahun. Tapi tidak ada satupun merek yang asli buatan Indonesia.