Al-Qur'an Abad 18 Tulisan Tangan Ulama Indonesia di Afrika Selatan
DETIKMERDEKA.COM- Sebuah Al-Qur'an yang ditulis tangan lebih dua abad lalu oleh seorang imam Indonesia yang diasingkan ke Afrika Selatan oleh penjajah Belanda - warisan sejarah yang dirawat komunitas Muslim di Cape Town di sebuah masjid bersejarah kota itu.
Para kuli bangunan menemukan artefak itu di dalam kantong kertas di loteng Masjid Auwal, saat sedang merenovasi bangunan masjid pada pertengahan 1980-an.
Para peneliti meyakini bahwa Imam Abdullah ibn Qadhi Abdus Salaam, yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru, menulis Al-Qur'an itu murni dari ingatan setelah ia diasingkan ke Cape Town dari Pulau Tidore di Indonesia pada 1780 sebagai hukuman karena gerakan melawan penjajah Belanda.
"Al-Qur'an itu sangat berdebu, sepertinya belum pernah ada yang masuk loteng itu selama lebih dari 100 tahun," kata Cassiem Abdullah, seorang anggota komite masjid, kepada BBC, seperti dilansir dari laman zidworld, Ahad (27/8/23)
Al-Qur'an yang tidak dibundel itu terdiri dari halaman-halaman yang tidak bernomor dan berada dalam kondisi yang sangat baik. Hanya saja, ada beberapa halaman pertama yang berjumbai di tepinya.
Tinta hitam dan merah yang digunakan untuk penulisan kaligrafi dalam bahasa Arab masih jelas terbaca dan masih dalam kondisi sangat baik.
Tantangan besar yang dihadapi komunitas Muslim setempat dalam upaya mereka untuk melestarikan salah satu artefak paling berharga tersebut adalah memastikan semua halaman yang berisi lebih dari 6.000 ayat Al Quran ditempatkan dalam urutan tepat.
Tugas ini dilakukan oleh almarhum Maulana Taha Karaan, yang merupakan kepala ahli hukum Dewan Yudisial Muslim yang berbasis di Cape Town, bersama dengan beberapa cendekiawan Muslim setempat.
Seluruh proses, yang diakhiri dengan penjilidan halaman, membutuhkan waktu tiga tahun untuk menyelesaikannya.