JAKARTA - Belakangan ini, keamanan kandungan BPA dalam plastik polikarbonat menjadi topik hangat yang banyak diperbincangkan.
Apa itu BPA? Bisphenol-A (BPA) adalah senyawa kimia buatan yang sering digunakan dalam pembuatan barang-barang rumah tangga, peralatan pertanian, perkebunan, perkantoran, dan berbagai sektor lainnya.
Sementara itu, plastik polikarbonat merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam pembuatan kemasan makanan, botol air minum, alat makan, lensa kacamata, perangkat komputer, peralatan medis, dental sealants, hingga perlengkapan olahraga. Hal ini karena plastik polikarbonat memiliki sifat yang kuat, tahan terhadap listrik, dan tidak mudah terbakar.
Untuk meluruskan kontroversi seputar BPA, mari simak fakta ilmiah mengenai BPA dan hubungannya dengan kesehatan berikut ini.
Apakah BPA Dapat Berpindah dari Kemasan Pangan?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA bisa berpindah dari wadah atau kemasan pangan ke dalam panganan itu sendiri. Sebuah studi yang berjudul “Bisphenol-A (BPA) in Foods commonly consumed in Southwest Nigeria and its Human Health Risk” menyatakan bahwa kadar BPA dalam makanan bisa meningkat seiring dengan pemanasan, penggunaan berulang, terpapar microwave, hingga kontak dengan alkali atau asam.
Berapa Jumlah BPA yang Masuk ke Dalam Tubuh?
Berdasarkan penelitian yang berjudul “Effects of temperature and storage time on bisphenol A migration from polycarbonate bottles into water: Analysis using UV-visible spectrophotometric method”, dikatakan bahwa kadar BPA yang masuk ke tubuh dalam bentuk aktif (berpotensi memberi dampak negatif terhadap kesehatan) sangatlah rendah. Dengan kata lain, belum bisa dinyatakan secara konklusif dapat menimbulkan gangguan kesehatan.