Tim Survive Detik Merdeka Kunjungi Kawasan Cikal Bakal Bogor Timur
DETIKMERDEKA.COM,- Perjalanan dari Tangerang ke desa Sukaresmi kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor, cukup lancar yaitu melalui toll jagorawi dan keluar pintu tol Jatikarya menuju ke jalan Transyogi dan akhirnya sampai ke daerah Pasar Daeyeh.
Di pasar Dayah kami bertanya ke warga setempat untuk menuju kantor kepala desa Sukaresmi dan diberi petunjuk melewati jalan irigasi, cek juga lewat google map pun ditunjukan melalui jalan Irigasi. Ternyata jalan irigasi masih banyak tanah sertu dan belum dibeton, yang uniknya kami menyebrangi sungai melalui jembatan yang lebarnya sama dengan mobil Ayla, sehingga jalannya harus dipandu oleh keamanan setempat dan spion mobil harus ditekuk supaya tidak menabrak dinding dan pagar jembatan.
Tujuan kami ke kantor desa Sukaresmi adalah untuk konfirmasi status lahan yang akan disurvei yang berlokasi di kampung Babakan Ngantai RT 003 RW 008 Desa Sukaresmi Kecamatan Sukamakmur kabupaten Bogor, adapun persil lahan tersebut tercatat di buku induk Desa no 1387 persil 114 dan 105.
Sementara kami ditemui petugas bagian pertanahan, rekan kami tim survive juga berbincang bincang dengan staff desa bagian kesra dan ngopi (ngobrol pintar) tentang jumlah KK, jumlah Jiwa, jumlah DPT, UMKM serta kebutuhan air bersih dan sanitasi di desa Sukaresmi.
Setelah itu melanjutkan perjalanan dan meluncur ke lokasi, dan diberi petunjuk oleh rekan rekan staff desa agar melalui jalan lain yang sudah full beton yang nantinya keluar di pasar Daeyeuh. Untuk menuju kelokasi kami menyusuri jalan yang berdampingan dengan sungai dan pemandangan yang cukup indah aliran air sungai yang deras dan batu batu besar.
Ada yang sangat menarik yaitu penghubung dua desa telah berdiri kokoh dan indah yaitu sebuah jembatan gantung yang cukup kuat untuk dilalui warga. Disepanjang jalan kami temui hamparan sawah dan beberapa tempat wisata diantaranya wisata kebun Al Kausar yang lokasinya cukup indah didataran tinggi yang merupakan lahan wisata kavling dengan perkebunan kurma.
Akhirnya kami kembali melewati sebuah jembatan yang hanya cukup untuk satu mobil dan pemandangan sungai air yang deras dan batu batu besar. Kami terus melaju menelusuri jalan yang kiri kanannya merupakan hamparan sawah hijau royo royo.